Minggu, 08 Juni 2014

Terluka

Terluka..
Bisa dibilang rasa ini merupakan rasa yang paling suka menempel dikehidupanku
Ntah aku yang terlalu mendramatisir atau memang hati ini yang terlalu lemah.
Kalau kata orang "kita mendapatkan ujian itu karena Allah sayang sama kita".
Mungkin benar. Allah ndak mau aku berpaling atau jauh dan melupakannya.

Perasaan terluka yang masih terasa hingga saat ini adalah kejadian 2 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 25 November 2012. Ceritanya sangat panjang dan mungkin teman-teman akan merasa bosan membacanya. singkat cerita, hari itu adalah hari dimana aku putus dengan pacarku, dimana sekarang statusnya sudah menjadi mantan pacar. Rasanya tidak ada kelasahan fatal yang aku lakukan. Hingga sampai saat ini pun aku masih sering bertanya "apa kesalahan yang telah aku lakukan?".

Semenjak saat itu, hidupku rasanya hampa. Raga ini bagaikan tidak bernyawa. Hilang arah tujuan hingga tidak tau apa yang harus dilakukan. Banyak tulisan-tulisan atau acara yang memberikan motivasi yang aku baca dan hadiri, hanya untuk mengembalikan kehidupanku.

Cukup lama aku sendiri dan hanya dihantui oleh kesakitan di masa lalu. Hingga Allah memberikan ku rasa cinta kembali kepada seseorang. Aku bingung, haruskah aku bersyukur atau mengeluh. Aku bersyukur masih diamanahkan untuk memiliki rasa cinta. tapi, kenapa harus dengan seseorang yang sudah pasti tidak akan pernah aku miliki. Kenapa harus kepada seseorang yang sudah memiliki orang lain dihidupnya? seseorang yang sudah memiliki malaikat-malaikat kecil di kehidupannya? aku sungguh tak mengerti apa yang Allah rencanakan untuk kehidupanku di masa yang akan datang. Tapi rasa ini sungguh sangat menyiksa dan menyakitkan.

Mungkin tidak akan menyakitkan kalau pertemuanku dengannya hanya setahun atau sebulan sekali. Tetapi kehidupanku hampir 24 jam selalu bersamanya, dan terkadang aku berada di antara keluarga kecil mereka. Melihat kemesraan yang mereka lakukan di depanku. Ingin rasanya aku menghilang selamanya dari dunia ini. Sakit yang kurasakan lebih dari rasa sakit yang pernah kurasakan dua tahun yang lalu. Aku harus merasa sakit dan terluka setiap hari. Sering ku menangis hanya karena ku tak sanggup untuk mehan rasa sakit ini. 

Mungkin aku terlalu bodoh..
Masih tetap bertahan walaupun tau tak pernah memilikinya.
Bodoh, karena masih disini walaupun tau konsekuensi yang akan ku dapatkan.

Kini ku hanya bisa berharap dan berdoa
Semoga Allah masih mengaruniai rasa cinta kepadaku
dan mengirimkanku seseorang yang bisa kucintai dan kumiliki.
yang bersamanya akan selalu membuatku merasa bahagia.
dan mengajarkanku serta membimbingku untuk selalu mencintaiMu ya Allah.