Minggu, 13 Juli 2014

Kebersamaan..

Sudah 1,5 tahun lebih aku mengenalnya, bersamanya dan banyak membuat kenangan denganya, dan selama itu juga aku merasakan bahagia dan sakit yang datang silih berganti terlalu cepat. dia mengajarkanku banyak hal, dan selalu meyakini bahwa sesuatu yang terjadi tidak pernah ada yang namanya kebetulan. Allah punya rencana lain untuk itu. aku selalu bertanya, apa yang Allah rencanakan di masa depan atas pertemuan dan kebersamaan kita sekarang ini ? memberikan rasa yang seharusnya tak pernah kumiliki ? dan kita berdua tak ada yang bisa menjawab. hanya waktulah yang akan menjawab atas pertanyaan yang setiap harinya kita pikirkan.

1,5 tahun bukan waktu yang sebentar. aku sadar telah melangkah jauh untuk tetap menjalani ini semua, seperti air yang akan terus mengalir walaupun tau di depan sana ada batu besar yang akan memecah atau menghadang perjalanannya. Terlambat untuk membuang rasa ini, aku sudah tenggelam dalam rasa cinta yang hadir untuknya, dan rasa rindu yang selalu hadir saat sosokya tidak ada di dekatku. terlambat untuk tidak memikirkan betapa dalam luka yang akan kita torehkan pada masing-masing hati jika perpisahan memang harus terjadi. kepastian perpisahan pada setiap pertemuan selalu membuat hati ini terluka, nafas ini terasa sesak memikirkannya. Trauma akan luka terhadap perpisahan yang pernah terjadi di masa lalu belum selesai ku sembuhkan. luka yang baru mengering akan terbuka lagi. Ya Allah, jika di izinkan aku meminta, pertemukanlah aku dengan seseorang yang benar-benar bisa menyembuhkan luka ini, yang selalu hadir dan menuntunku untuk selalu mengingatMu, yang selalu memberikan kedamaian hati dan tidak akan pernah meninggalkanku kecuali jika ia ingin kembali kedalam pelukanMu.

Buat kamu, terimakasih untuk 1,5 tahun ini. aku tidak tahu apa yang akan terjadi satu menit, satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan, atau satu tahun kemudian. jika ketidak bersamaan itu datang diantara kita, kamu tahu dimana akan menemukannya walau hanya untuk melihatnya sesaat. mengingatnya dalam memori di kehidupanmu. 

cinta itu memiliki banyak pengertian, cinta yang ku rasakan sekarang bagaikan oksigen yang memberikan kehidupan saat dia ada dan memberikan rasa sesak jika oksigen itu mulai berkurang, dan oksigen itu tak bisa kugenggam untuk ku miliki.