Kamis, 28 April 2016

Mencarimu..

Aku mencarimu dalam setiap sujud sholatku, aku mencarimu dalam setiap bait doa ku dan aku mencarimu di keheningan malam, saat raga ini mampu bercengkrama dengan Penciptamu.

Kata orang, aku bisa menemukanmu kapan saja dan dimana saja, saat Dia menakdirkan itulah waktu yang terbaik.

Tapi aku tak pernah tau kapan waktu terbaik itu, dimana tempat terbaik itu. Semua orang yang kutanyakan, juga tidak pernah memberikan jawaban pasti.

Karna ketidakpastian ini, aku memilih melakukan segala hal terbaik dalam setiap waktu yang ku miliki. Karna ketidakpastian ini, aku memilih mengunjungi tempat-tempat terbaik yang ada di dunia ini. Karna aku ingin menemukanmu di waktu dan tempat terbaik menurutku dan menurutNya.

jika kamu juga sedang mencari, aku berharap bukan kecantikanlah yang menjadi pilihan utamamu mencarinya. Karna kecantikan akan hilang oleh waktu. Setiap wanita di dunia ini sedang belomba-lomba untuk terlihat lebih cantik. Jika kecantikan menjadi prioritasmu dan kamu menemukannya. Apakah kamu akan berpindah saat ada wanita lain yang lebih cantik dari si cantik yang kamu temukan sebelumnya ?

Aku tidak pernah bisa menjamin dan berjanji terhadap kecantikan itu untukmu. Tapi aku akan berusaha untuk memiliki kebaikan hati untukmu. Bukan,  bukan hanya untukmu, tetapi untuk anak dan cucu kita kelak.

Rabu, 27 April 2016

Resume "Lautan Langit"

Lautan Langit

Sebenernya aku mau melanjutkan membaca dan meresume buku yang bulan lalu aku bilang, tapi isinya terlalu serius dan tidak bisa di sambi dengan persiapan beberapa event di bulan ini.

Akhirnya buku mas gun lah yang mampu menemani dan memberi semangat di bulan ini, buku yang sempat membuat baper dengan segala cerita di dalamnya.

Bingung sih untuk meresume buku ini. Karna isinya merupakan kumpulan cerita dan prosa. Dimana menurutku tidak ada cerita yang tidak menarik di dalamnya. Seperti sedang nyemil, sedikit-sedikit menikmati kisah yang gurih dan bikin nagih untuk membuka halaman betikutnya hehe..

Lautan langit merupakan buku kedua dari mas gun. Cerita didalamnya merupakan kumpulan dari beberapa tema yang di bagi kedalam 3 bab (pagi, siang & sore). Sampai saat ini pun aku tidak tahu dan masih penasaran dengan maksud dari klasifikasi 3 bab tersebut. Mungkin lain waktu akan memiliki kesempatan untuk bertanya langsung dengan penulis.

Akh iya,, berikut ini kutipan yang paling saya suka dari lautan langit, yang di ambil dari setiap bab nya.

"Dulu, aku mempertanyakan sikapNya yang seolah-olah pilih kasih. Dulu aku merasa aku adalah orang yang paling tidak bahagia. Sampai hari ini aku menemukan jawaban atas semua itu, mungkin bila aku tidak mengalami itu semua, aku tidak akan bertemu denganmu. Dulu aku mencaciNya, mempertanyakan keadilanNya. Kini aku memuji caraNya menggerakkan makhlukNya" (pagi : 8)

" aku tidak pernah meminta sejauh dan sebaik ini, nyatanya Dia memberi lebih. Semakin tinggi harapan, semakin di sadari bahwa tempat bergantungku tiada lain hanya Tuhan. Sejauh langkahku tak terhenti, aku paham bahwa semua itu berada dalam rencana Tuhan. Segala sesuatunya di luar dugaan, segala sesuatunya kini benar-benar hanya bisa dipahami dengan keimanan dan ketakwaan, bukan lagi perasaan" (siang : 101)

" suatu hari kamu akan mengerti bahwa diam adalah tindakan yang sulit. Di tengah hari yang bergemuruh karna rindu, di antara hasrat dan iman yang berperang, di atas harapan yang terbang tinggi dan tidak siap untuk di jatuhkan. Diam itu tidak mudah. Ditengah hari ini, di saat semua orang dengan leluasa mengutarakan perasaan, diam adalah pilihan yang sulit." (Sore : 198)

Dari semua bab, aku paling suka bab terakhir dan satu quotes yang jadi pembuka di dalam buku ini.

Buku ini cocok untuk kamu yang sedang menunggu, menanti, ikhtiar dan berdoa

Judul : Lautan Langit
Author : Kurniawan Gunadi
Penerbit : CV IDS
jmlh hal : 203
Cetakan kedua januari 2016

27 april 2016
Isnaini Annisa
Bekasi

Resume "Tuhan Maha Romantis"

Tuhan Maha Romantis

sedikit cerita, sebenernya bukan buku ini yang ingin saya resume bulan ini, tapi bukunya Ferudun Ozdemir yang berjudul "Allah Var Problem Yok (Allah ada masalah tiada)". tapi ternyata sampai mendekati deadline buku Ferudun belum mampu kunikmati hingga akhir. terlalu banyak excuse untuk mengabaikan buku ini sementara waktu. mungkin next month bisa terealisasi 😁

seperti dikejar deadline tidak ingin mendapatkan raport merah dalam kelas IM ini, maka kemarin melakukan sistem sks dalam menikmati "Tuhan Maha Romantis" nya Azhar.

ini adalah buku fiksi, tapi saya merasa tokoh-tokoh di dalamnya nyata dan dialami sendiri oleh penulis. sebuah novel romance yang sejujurnya cerita cinta di dalamnya biasa-biasa saja. tapi penulis mampu menyelipkan pesan kebaikan didalam setiap kalimat dalam buku ini. nasihat-nasihat terhadap tokoh utama yang seolah juga menjadi nasihat kepada pembaca.menyampaikannya tanpa terkesan menggurui.

novel ini menceritakan seorang Rijal Rafsanjani, pemuda yang lahir dari keluarga guru di Bandar Harapan, Lampung. yang harus meninggalkan orangtuanya karna diterima menjadi mahasiswa sastra indonesia di Universitas Indonesia.

dikampus tersebutlah perjuangan kisah cinta Rijal dimulai. seorang muslimah bernama Annisa Larasaty mampu menawan hatinya. Nisa atau Laras adalah senior di jurusan sastra indonesia. wanita yang cantik, cerdas, berpendirian, muslimah yang taat dan juga humoris. sementara Rijal adalah seorang lelaki yang puitis, suka menulis, pemalu dan sangat mengagumi ayahnya.

interaksi yang sering terjadi. pertemuan demi pertemuan dan kejadian demi kejadian yang tidak bisa dibilang kebetulan semakin membuat Rijal memilih untuk menjadi tawanan abadinya Laras. namun ia tetap menyimpannya, perasaan itu tidak juga berkembang menjadi kata. Rijal tau apa yang harus dilakukannya, menunggu, hingga waktu yang tepat. yaah, setelah Laras menyelesaikan yudisiumnya ia akan melamar Laras.

namun ternyata dia di hantam oleh kenyataan pahit. seusai yudisium Laras menghilang tanpa jejak. handphone, media sosial, sahabat dan rumahnya pun tidak bisa menjelaskan kemana Laras pergi.

hari berganti bulan, bulan berganti tahun, dan kini sudah genap lima tahun Laras menghilang. tetapi hati Rijal tidak pernah benar-benar bisa keluar dari penjara hati Laras walaupun cincin pertunangan sudah melingkar manis di jarinya. iya, Rijal sudah melamar wanita lain, wanita yang tidak kalah cantik, baik dan lembutnya dengan Laras. seorang anak dari sahabat ayahnya yang selama ini sudah banyak membantu ayah dan ibunya. lamaran itu terjadi bukan dengan tekad yang bulat, tetapi karna keinginannya membahagiakan ibunya, seseorang yang sangat di cintainya sepeninggal ayahnya.

namun pertemuan dengan Laras sore itu benar-benar menggoyahkan hatinya. Laras yang telah menghilang selama lima tahun, kini dengan sengaja datang ke Indonesia hanya untuk menemuinya.

demikianlah rencana Tuhan, tiada satupun yang tahu apa yang akan terjadi besok. namun itulah yang harusnya menguatkan kita. saat Tuhan memiliki scenario yang menurut kita tidak menyenangkan, Tuhan mungkin punya rencana lain.

banyak sekali quotes dalam buku ini. ada satu yang paling saya suka "Allah punya jalan cinta untuk orang-orang yang berpasrah. mereka percaya bahwa hanya ajaranNya lah software terbaik bagi hardware bernama manusia. tak ada jalan lain yang lebih indah dan berkah selain jalanNya. sayang sebagian besar kita (mem)buta(kan diri) sehingga tak melihat jalan itu. atau melihat tapi terlalu angkuh untuk menapakinya.

novel ini mengajak kita untuk menerima takdir Tuhan.

jika ingin mengetahui akhir cerita cinta Rijal dan Laras, sahabat IM baca bukunya sendiri yaa 😁.  bacanya sambil dengerin lagunya dengan judul yang sama. agar lebih lengkap ditemenin secangkir kopi deh 😄😄

Judul buku : Tuhan Maha Romantis
Jmlh hal : 208 hal
Penulis : Azhar Nurun Ala
Penerbit : azharologia
cetakan ke-4, september 2015

18 Maret 2016
Isnaini Annisa
Bekasi

Selasa, 26 April 2016

Untukmu..

Untuk kamu yang entah siapa dan dimana.
Aku tau hari itu ada.
Aku tau hari itu kini semakin dekat.
Hari dimana pertemuan dan persatuan untuk melakukan suatu perjalanan panjang dalam mencapai satu tujuan akan terjadi.

Aku tau perjalanan yang akan kita tapaki bersama nanti tidaklah mudah. Untuk mencapai impian kita perlulah pengorbanan dan usaha yang besar. Aku berjanji tidak akan memintamu untuk melepaskan impian itu. Aku berjanji tidak akan mundur dan membiarkanmu berjuang sendiri. Aku akan selalu hadir dan membersamaimu dalam mencapainya.

Mimpiku tentang proses hidup yang akan kita jalani sangatlah sederhana. Hasil usaha kita, bolehkah aku membaginya dengan mereka yang hidupnya tidak lebih beruntung dari kita ? Rumah kita yang tidak begitu luas tapi cukup, bolehkah aku membaginya untuk ruang ilmu ? Ruang dimana akan banyak buku-buku di sana, ruang dimana akan banyak anak-anak kecil belajar dan berbagi ilmu, ruang dimana akan banyak teman-teman kita yang akan berkumpul disana, entah hanya untuk silaturahmi atau berkumpul untuk membahas sesuatu untuk kepentingan ummat.

kamu tau, aku sangat suka diskusi. Percakapan kecil tapi membuahkan hasil yang membuatku mendapat ilmu baru. Aku tau impianmu dan impianku tidak pernah benar-benar sama, aku tau misimu dan misiku tidak pernah benar-benar sama. Tapi maukah kamu mendiskusikan itu semua denganku ? Mengkomunikasikan segalanya untuk dapat melangkah bersama ?

Perbedaan yang ada bukan untuk memecahkan sesuatu, tapi untuk mengisi ruang-ruang kosong dan menciptakan satu kekuatan baru. Aku tau, Allah akan mempertemukan orang-orang yang memiliki tujuan sama di dalam perjalanannya.

Hari itu, tujuan tersebut akan semakin mungkin untuk di wujudkan. Lelah ini akan semakin membahagiakan karna akan ada seseorang yang senantiasa meringakankan walau hanya sedikit senyum dan genggaman tangan yang meyakinkan.

Senin, 25 April 2016

Perjalanan hidup yang sesungguhnya

"Perjalanan hidup yang sesungguhnya adalah kepulangan, bukan kepergian".

Sebuah quotes di halaman terakhir bukunya kang gun (kurniawan gunadi) mengingatkanku akan nasihat ummi sebulan lalu. Saat itu aku sedang packing persiapan keberangkatan ke jogja selama dua pekan.

kepergian seorang wanita selama dua pekan, tidak akan cukup menggunakan satu koper. Masih ada tas ransel besar yang isinya masih keperluan dan di anggap penting untuk dibawa.

Seperti biasa ummi masih tidak bisa melepaskan untuk mengontrol apa yang aku lakukan. "Bawaannya ndak kebanyakan ? Memang bisa bawanya ? Seakan ingin pergi jauh", ummi bertanya dan mengontrol.

"Ini dikit mi, sudah banyak yang di kurangi". Jawabku membela.

"Dari kemarin beberesnya belum selesai-selesai. Apakah bekal ke akhirat nanti juga di persiapkan dengan baik seperti perjalanan ke jogja besok ?".

Bibir ini tidak mampu lagi menjawab dan membela diri. Seketika kelu dan tak bersuara. Apa yang telah aku persiapkan ? Apa yang telah aku lakukan ?

"Perjalanan ke jogja hanya dua minggu nak, tapi perjalanan ke akhirat selamanya". Seketika aku menangis. Bekal untuk ke jogja sudah penuh di dalam koper. Lalu apa isi koperku menuju kepulangan akhirku ? Apakah sudah ada isinya ? Atau masih kosong dan hampa ?

Ya Allah, maafkan hambamu ini yang begitu antusias memikirkan hal dunia. Tapi begitu lemah dalam memikirkan tujuan akhir dari kehidupan. Bukankah perjalanan hidup sesungguhnya adalah kepulangan ke rumahMu. Bukankah tubuh ini akan kembali kepadaMu ?

Ummi, terimakasih sudah mengingatkan anakmu ini. Ya Allah terimakasih telah mengirimkan malaikat tak bersayap yang selalu mengingatkan aku akan keberadaanMu, akan kuasaMu, akan janjiMu dan akan kasih sayangMu.

Senin, 11 April 2016

Berjanjilah

Teman-teman tahu tidak mengapa kita di pertemukan ? Itu karena kita memiliki tujuan yang sama, kita memiliki visi yang sama.

Dan tahukan teman, kenapa ada istilah 4L ( Lo Lagi Lo Lagi ) ? Itu karna kitalah yang fokus terhadap tujuan yang telah kita buat. Kita yang fokus untuk sampai pada tujuan tersebut dan fokus untuk mewujudkan mimpi yang telah kita ukir semalam.

Dalam perjalanannya kita akan menemukan lebih banyak lagi teman yang memiliki tujuan yang sama dengan kita. Karna tujuan yang sama akan mempertemukan orang-orang dalam perjalanan.

Silih berganti itu wajar, datang dan pergi itu wajar. Karna Allah lah yang menciptakan itu semua. Seperti Allah yang menciptakan hidup dan mati di dunia ini.

Tugas kita adalah memainkan peran kita masing-masing. Menjalankan misi dengan sebaik-baiknya. Karna waktu tidak akan pernah berulang. Waktu tidak akan pernah mau menunggu.

Biarkan Allah yang menentukan jalan ceritanya. Bukankah sesuatu yang rahasia itu menyenangkan ? Bukankah senyum dan tangis hadir dari sebuah kejutan ? Bukankah ombak dan duri yang menghadirkan sebuah cerita dan kekuatan ?

Kuat dan lemah, optimis dan pesimis, Semangat dan lelah akan selalu hadir untuk menguji kita. Seberapa mampukah kita untuk mencapai tujuan yang telah kita tentukan sendiri ? Disitulah kita sadar, bahwa kita membutuhkan teman untuk melakukan sebuah perjalanan.

Teman yang mampu memberikan kekuatan ketika kita lemah. Teman yang mampu memberikan energi positif di saat kita merasa pesimis. Teman yang selalu membawa keceriaan dan semangat ketika kita merasa lelah dan teman yang selalu mengingatkan bahwa tujuan yang kita buat bersama telah menunggu kita di depan sana.

Teman. jika diri ini lemah, jika diri ini lelah dan jika diri ini merasa pesimis untuk melanjuti perjalanan. Berjanjilah bahwa kalian tidak akan melepaskan genggaman tangan kita. Berjanjilah untuk selalu menggengam tangan ini dan mengajaknya bangkit. Berjanjilah...

Sabtu, 02 April 2016

Berlayar

Allah tidak pernah menjanjikan laut yang tenang, Allah tidak pernah menjanjikan cuaca yang selalu baik, tapi Allah menjanjikan tujuan pelabuhan yang sangat indah.

Suka duka sebuah perjalanan. Banyak cerita manis, menggetirkan maupun mengharukan. Semuanya menjadi satu, menjadi sebuah cerita dalam kenangan, atau akan menjadi satu cerita baru yang masih menjadi misteri. Walaupun harus menghadapi ombak dan badai. Kapal ini tidak boleh menyerah, kapal ini tidak boleh berhenti berlayar, bahkan kapal ini tidak boleh memutar arah dan kembali pulang. Harap terhadap Allah lah yang menjadi pegangan dan penguat dalam setiap perjalanan.

Setiap perjalanan selalu meninggalkan kesan. Tidak jarang pertikaian selalu hadir. Memberikan cerita tersendiri, suka dan duka.

Kapal inilah yang selalu menemani diri ini berlayar. Mengarungi samudra untuk mencapai tujuan. Berhenti dari satu dermaga ke dermaga lain. Mengharapkan keindahan yang telah dijanjikan. Tak sedikit harap yang hancur oleh kenyataan. Tak sedikit senyum yang pudar oleh tangisan.

Berharap suatu saat akan ada dermaga yang membuat kapal ini berhenti berlayar. Melabuhkan kapalnya dan berlayar kembali dengan cerita baru, suasana baru dan kekuatan baru.