Kamis, 26 November 2015

Biarlah

Wahai teman, ketika engkau bercerita, menceritakan kegundahan dan kesenanganmu, sesungguhnya aku ingin melakukan hal yang sama. Tapi ku tak mampu, biarlah hanya Allah yang tahu.

Awan, ketika engkau mengeluarkan air hujan. Ingin sekali ku mengeluarkan air mata agar semua beban ini pergi. Tapi ku tak mampu, biarlah hati ini yg menangis dan hanya Allah yang tahu.

Lisan ini tak mudah untuk bercerita, mata ini tak lihai mengekspresikan perasaannya. Biarlah, biarlah hanya Allah yang mengetahui segalanya.

Aku tak butuh pengakuan, aku tak butuh pembenaran, dan aku tak butuh simpati. Yang kubutuhkan hanyalah ketulusan.

Jangan tunjukkan padaku sebuah kebohongan, karna aku akan mengetahuinya. Jangan jelaskan padaku pembenaran terhadap dirimu, karna aku sudah tau yang sebenarnya.

Izinkanku untuk pergi, aku tidak akan meninggalkan atau membawa apapun dalam pergiku. Dan jangan pernah menarikku kembali dalam duniamu.

26112015

Rabu, 25 November 2015

Mengapa harus di tanyakan ?

Bukankah jatah pejalan itu hanya terus berjalan ?
Bukankah jatah penulis itu hanya terus menulis ?
Bukankah jatah aktor itu hanya terus ber-acting ?
Dan bukankah apa saja yang ditetapkan oleh takdir pasti akan datang ke hadapan kita ?

Lalu mengapa masih di pertanyakan ?