"Iman terbagi dua, separuh dalam sabar dan separuh dalam syukur". (HR.Muslim)Ketika gagal dalam berusaha atau sedang tertimpa kesulitan, maka orang beriman akan menghadapinya dengan bersabar. begitupun jika sedang menerima anugerah atau rezeki, orang beriman akan langsung mengucapkan syukur kepada Allah SWT. ibarat seekor burung yang akan terbang menuju kebahagiaan dalam rahmat-Nya dengan menggunakan dua sayap. yakni, sabar dan syukur. kedua sayap ini harus di satukan demi tercapainya kesempurnaan iman.
Secara umum sabar terbagi menjadi tiga, yakni:
- Sabar dalam menghadapi sesuatu yang menyakitkan; musibah, kesusahan serta kesulitan
- Sabar dalam meninggalkan perbuatan maksiat
- Sabar dalam menjalani ketaatan
Adapun contoh dari sabar yang pertama adalah kisah nabi Ayyub. beliau di tinggalkan istri dan anak-anaknya tercinta meninggal dunia, dan beliau kehilangan harta bendanya yang melimpah karena tertimpa musibah. tetapi beliau bersabar, bersyukur dan tetap memuji Allah.
Contoh sabar yang kedua ada pada kisah nabi Yusuf. Allah SWT menguji kesabaran nabi Yusuf dengan ujian yang lebih berat, yaitu rayuan Siti Zulaikha, seorang wanita cantik lagi terpandang. Namun, dengan kesabaran dan keteguhan iman Yusuf mampu melewati ujian itu dengan selamat. padahal suasana sangat mendukung untuk melakukan maksiat.
Sabar yang ketiga terdapat pada kisah nabi Ibrahim dan anaknya Ismail. Beliau berdua tetap sabar dan taat terhadap perintah Allah SWT. meskipun saat itu sang ayah akan menyembelih anaknya. inilah bentuk sabar dalam menjalani ketaan kepada-Nya.
Manusia seringkali berlaku egois, di saat ia menginginkan sesuatu maka ia akan berdoa setiap saat dan meningkatkan ibadahnya kepada Allah. tetapi setelah keinginannya tercapai ia lupa bersyukur dan tingkat keimanannya pun berkurang. *tidak mencoba berbohong, penulis pun terkadang seperti itu :D* . Di saat tertimpa musibah dan apa yang ia inginkan tidak sesuai dengan yang diharapkan, ia menyalahkan takdir. oleh karena itu beruntunglah orang yang memiliki rasa sabar ketika tertimpa musibah dan selalu bersyukur ketika keberuntungan menerpa.
Ulama tasawwuf terdahulu, mereka membagi-bagi syukur kedalam tiga bagian, yakni:
- Syukur dengan hati
- Syukur dengan Lisan
- Syukur dengan anggota bandan
Syukur dengan hati adalah dengan meyakini bahwa seluruh nikmat itu bersumber dan bermuara dari Allah SWT.
Syukur dengan lisan yaitu dengan mengucapkan hamdalah ketika mendapati rezeki, selalu membasahi bibirnya dengan berdzikir dan bentuk pujian-pujian yang lain kepada Allah SWT.
Syukur dengan anggota badan yaitu dengan sholat 5 waktu setiap harinya. menggunakan mata, telinga, tangan, dan kaki untuk keridhaan Allah SWT. dan menjaga nya dari segala sesuatu yang di larang oleh Allah.
Demikianlah urgensi sabar dan syukur. keduanya akan membuat manusia menjadi pribadi yang menarik bagi orang-orang yang berada di sekitarnya. mudah-mudahan kita termasuk orang yang memiliki sifat ini, sehingga kemuliaan diri akan mengiringi selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar