“Padang
Bisu”. Itu panggilan buat saya yang sering di ucapkan oleh teman-teman dekat
saya. “kamu itu gak punya budaya dan gak punya kampung”, kata-kata ini lebih
sadis lagi. Tapi saya tidak pernah marah dengan ucapan mereka. Karena memang
benar apa yang mereka katakan.
Saya
adalah orang Minang Asli. Kedua orang tua saya adalah orang padang. Mereka lahir
di padang dan seperempat waktunya di habiskan di sana, tidak seperti saya yang
memang dilahirkan di jakarta dan di besarkan di bekasi sejak umur 7 tahun.
Pulang kampung? Itu baru saya lakukan 3x dari saya lahir sampai umur saya yang
kini menginjak ke-22 tahun. Ketika pulang kampungpun saya hanya sebentar berada
di sana, paling lama seminggu saya berada di sana.
Untuk
mengerti bahasa minang, saya sangat mengerti sekali. Saya mengerti untuk setiap
kalimat yang di ucapkan dalam bahasa minang. Tetapi jika di suruh mengucapkan
atau berbicara dalam bahasa minang, saya begitu lemah. Lidah ini sudah terbiasa
dengan bahasa betawi yang sangat kental di telinga selama bergaulan saya.
Pernah
suatu ketika di tanya, “memang dirumah menggunakan bahasa apa ? tidak di
ajarkan untuk berbicara minang kah?”. Dulu ummi sempat membiasakan untuk
ngobrol dengan bahasa minang ketika di rumah, tetapi tetap saja saya
menjawabnya dengan bahasa indonesia. Dan ketika di suruh menjawabnya dengan
bahasa minang saya tidak mau. Alasan saya waktu itu adalah saya tidak berminat
untuk mengucapkan dan belajar bahasa itu, toh teman-teman saya di sini juga
tidak ada yang berbicara dengan bahasa minang.
Kini,
setelah menginjak bangku perkuliahan, banyak sekali teman saya yang orang
minang. Bahkan teman sebelah kamar kost saya dan sahabat saya adalah orang
minang. Mau tidak mau saya harus belajar dan membiasakan berbicara bahasa
daerah saya. Karena, saya merasa malu dengan mereka. Di panggil “padang bisu”
itu gak enak lho :D
Dan
kini sedikit-sedikit saya bisa berbicara bahasa minang, bahkan jika berbicara
dengan sahabat saya, saya menggunakan bahasa daerah asal saya di depan
teman-teman saya yang orang jawa.
Suatu
saat saya ingin ke padang, tempat dimana orang tua saya di lahirkan, untuk
waktu yang lebih lama dari biasanya, saya ingin mengelilingi kota itu dan
mengenalnya lebih dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar